Kakula biasanya dimainkan saat pesta pernikahan, upacara gunting rambut, sunatan, tamat mengaji atau pun kegiatan seremonial pemerintah.
Zaman dulu, lima hari menjelang pesta pernikahan, irama kakula sudah bertalu-talu di rumah calon pengantin perempuan. Musik itu sebagai penanda bahwa di rumah itu akan ada pesta.
Musik kakula adalah warisan tradisi masyarakat Kaili tempo dulu. Irama musik ini beragam seperti ‘ndua-ndua’ dan ‘sarandayo’.
“Saat penjemputan calon pengantin laki-laki misalnya, biasanya pakai irama ‘ndua-ndua’. Begitu juga saat memandikan pasangan pengantin di depan pintu, iramanya pakai ‘ndua-ndua,” kata Katija.
Langganan:
Postingan (Atom)